SUBNSETTING
Selasa, 09 Januari 2018
A. PENDAHULUAN
1. Pengertian
Subnetting adalah teknik memecah suatu
jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit
Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.
2. Latar belakang
Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.
3. Maksud dan tujuan
Subnetting bertujuan untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop
2. koneksi internet
3. referensi dari google
C. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Luangkan waktu untuk membaca
D. PROSES TAHAPAN PEKERJAAN
2. Latar belakang
Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.
3. Maksud dan tujuan
Subnetting bertujuan untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop
2. koneksi internet
3. referensi dari google
C. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Luangkan waktu untuk membaca
D. PROSES TAHAPAN PEKERJAAN
Tujuan dari subnetting adalah sebagai
berikut:
1. Untuk
mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host,
kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak
terpakai).
2. Membagi
satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas
jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
3. Menempatkan
suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak. Menempatkan suatu
host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
4. Untuk
mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
5. Untuk
mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa
memaksimalkan penggunaan IP Address.
6. Mengatasi
masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network,
karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media
fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
7. Meningkatkan
security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam
suatu network.
Fungsi subnetting antara lain sbb:
Ø Mengurangi
lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan
bertabrakan (collision) atau macet.
Ø Teroptimasinya
unjuk kerja jaringan.
Ø Pengelolaan
yang disederhanakan.
Ø Membantu
pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh,
Untuk melakukan proses subnetting kita
akan melakukan beberapa proses antara lain :
1. Menentukan
jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.
2. Menentukan
jumlah host per subnet.
3. Menentukan
subnet yang valid.
4. Menentukan
alamat broadcast untuk tiap subnet.
5. Menentukan
host – host yang valid untuk tiap subnet.
Subnet Mask
Subnetmask digunakan
untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi
network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana
yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET
MASKnya. SUBNET
MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:
Class
|
Oktet Pertama
|
Subnet Mask Default
|
Private Address
|
A
|
1 - 127
|
255.0.0.0
|
10.0.0.0 –
10.255.255.255
|
B
|
128 - 191
|
255.255.0.0
|
172.16.0.0
– 172.31.255.255
|
C
|
192 - 223
|
255.255.225.0
|
192.168.0.0
– 192.168.255.255
|
Subnetmask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan
apakah suatu jaringan yang dimaksud adalah termasuk jaringan lokal atau non
lokal.
Network ID dan host ID di
dalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet
mask merupakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua (1) yang
menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP
address.
Kelas IP Address
|
BIT SUBNET (Default)
|
SUBNETMASK (Default)
|
A
|
11111111
00000000 00000000 00000000
|
255.0.0.0
|
B
|
11111111
11111111 00000000 00000000
|
255.255.0.0
|
C
|
11111111
11111111 11111111 00000000
|
255.255.255.0
|
Jangan bingung membedakan
antara subnet mask dengan IP address. Sebuah subnet mask tidak mewakili sebuah device
atau network di internet. Subnet mask digunakan untuk menandakan bagian
mana dari IP address yang digunakan untuk menentukan network ID. Anda dapat
langsung dengan mudah mengenali subnet mask, karena octet pertama pasti 255,
oleh karena itu 255 bukanlah octet yang valid untuk IP address class.
Perhitungan Subnetting
Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya
ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP
address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa
seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask
diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya
adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini
yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang
diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
|
|
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Contoh : NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C
E. KESIMPULANPenghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
- Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet | 192.168.1.0 | 192.168.1.64 | 192.168.1.128 | 192.168.1.192 |
Host Pertama | 192.168.1.1 | 192.168.1.65 | 192.168.1.129 | 192.168.1.193 |
Host Terakhir | 192.168.1.62 | 192.168.1.126 | 192.168.1.190 | 192.168.1.254 |
Broadcast | 192.168.1.63 | 192.168.1.127 | 192.168.1.191 | 192.168.1.255 |
Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.
Subnetting bertujuan untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address
F. REFERENSI
http://kempoelphonix.blogspot.co.id/2013/04/makalah-tentang-subnetting.html
https://wangready.wordpress.com/2016/09/18/cara-menghitung-ip-address-subnet-mask-dan-net-id/
0 Comments